matahari

Thursday, September 21, 2017

Mengunjungi Museum Benteng Vredeburg

Jalan-jalan di pusat kota Jogja, maka anda akan sekaligus mendapatkan beberapa kesenangan. Selain dapat mengunjungi Keraton Jogjakarta Hadiningrat beserta Taman Sarinya, anda juga bisa sekaligus berwisata sejarah ke museum Benteng Vredeburg yang dekat dengan lokasi keraton dan tentu saja Malioboro.
Benteng Vredeberg yang di bangun pada tahun 1765 ini terletak tepat didepan bangunan Gedung Agung atau istana negara yang berada satu komplek dengan keraton Jogja dan tentu saja kawasan belanja Malioboro.
    
Dilihat dari lokasi berdirinya, benteng ini nampaknya sengaja dibangun oleh kolonial Belanda pada jamannya untuk menghadapi gerakan militer yang mungkin timbul dari Keraton Yogyakarta, yang letaknya hanya 1 jarak tembakan meriam kuno dari benteng ini. Ini terlihat dari letak altar meriam yang terletak di sebelah selatan (menghadap ke Keraton). 
Ketika sedang dikunjungi beberapa saat yang lalu, museum sedang dalam perbaikan. Salah satu penjaga museum ketika ditanyakan tentang perbaikan yang dilakukan mengatakan tujuan dilakukan perbaikan tersebut antara lain agar museum semakin terlihat menarik dan nyaman untuk dikunjungi, sehingga kesan seram yang ditampilkan oleh museum selama ini semakin pudar bahkan bisa hilang.
Rarisa (27) wisatawan asal Belanda yang di dampingi tour gaetnya atau penterjemahnya Doni (33) mengatakan “dirinya berkunjung ke Solo dan Jogja khususnya untuk melihat peninggalan sejarah dari nenek moyangnya dahulu kala. Di Belanda ada semacam pelajaran sejarah yang menjelaskan tentang banyaknya bekas-bekas peninggalan sejarah Belanda di Indonesia, sehingga dirinya ingin melihat hal tersebut”.
Menurut Doni, “banyak wisatawan khususnya yang dari Belanda datang ke museum ini untuk melihat peninggalan tentara Belanda yang pernah datang kesini. Memang sedikit ironis mendengar alasan mereka, namun memang begitulah faktanya. Biasanya wisatawan Belanda yang datang kemari berusia diatas 40 tahun, namun entah kenapa dengan Rarisa ini, ucap Doni siang itu.
Selain itu ada pula komunitas pitt onthel yang datang mengunjungi museum Benteng Vredeberg. Komunitas pitt onthel ini mengaku sering datang mengunjungi museum-museum di Jogja apalagi museum perjuangan untuk menarik minat masyarakat agar mau datang berkunjung ke museum. Dengan berpakaian ala prajurit tempo dulu mereka pun kerap kali diajak untuk berfoto oleh para pengunjung museum.
   
Bangunan Benteng Vredeburg sendiri memang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan Belanda. Kemudian Benteng ini dibuka untuk umum pertama kali pada tahun 1987 yang menyajikan koleksi minirama menceritakan sejarah perjuangan di Yogyakarta yang didukung oleh koleksi realia maupun replika merupakan bukti fisik perjuangan yang ada di Yogyakarta.
Dari atas altar kanon (meriam), kita dapat menyaksikan kesibukan lalu lintas di sekitar benteng dengan gedung-gedung kuno dari pertengahan abad ke 19 yang hingga kini masih terawatt baik dan tetap dipertahankan keantikannya. Museum ini di buka pada hari :
·         Selasa s/d Kamis         : pukul 08.30-14.00 wib
·         Jum’at                                     : pukul 08.00-11.30 wib
·         Sabtu – Minggu          : pukul 08.30-12.00 wib

0 komentar:

Post a Comment